Matahari

1. Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
2. dan bulan apabila mengiringinya,
3. dan siang apabila menampakkannya,
4. dan malam apabila menutupinya
5. dan langit serta pembinaannya,
6. dan bumi serta penghamparannya,
7. dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
8. maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
9. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
(matarhari 1-10)

Kamis, 28 Juni 2012

Naik naik ke puncak Tower Crane

Asalamualaikum.. !!! *Abnon style* hehe... Gw kenalin dulu ya siapa yang di samping gw ini.
Namanya Pak Yudi,MK-management Konstruksi- project selama pekerjaan berlangsung. hari ini kami berencana untuk menaklukan tower crane yang ad di belakang kami. hmm... kira-kira tingginya 30 meter. TC ini tergolong pendek sebenarnya,di tempat lain bahkan ad yang sampe 40m,50m, bahkan melebihi ini, tergantung dengan kebutuhan pekerjaan. tapi its ok, I will... I'm ready... Oiya, TC ini di buat di atas pondasi yang sudah di beton. agar tidak jungkit, biasanya berat pondasi harus 2 kali berat TC (itungan gampangnya sih) kakinya hanya di angkur dengan baut besar di setiap sudutnya yg berbentuk square dan tiangnya di buat dari rangka baja/besi circle yang di design sekaku mungkin agar pada saat operasional tidak bergerak sudut-sudutnya. Nah TC ini juga di lengkapi dengan lengan nya yang kira2 panjangnya mencapai 40 m dan mampu mengangkat beban maksimal 6 ton, serta mampu berputar 360 drajat. Nah itu sekilas tetang Tc... Mari kemon kita mulai petualangan menaklukkan TC.. cekidot...!!!! Super duper pede banget deh gw melangkah... pas pegangan tiang pertama buat naik tangga, langsung mikir-mikir lagi, hehhe... gemeteran juga yaah.. *ngomong dalam hati* tapi tetep cool soalnya ad pak Yudi.. heheh.. Duluan melangkah, sampai di bordes pertama, lanjut, bordes kedua, ketiga, dan ditengah-tengah perjalanan pendakian *cee'ilee* mulailah goyah semuanya, banyak banget cobaan, pusiing, pengen pipis, gemeteran, huaaa... pas ngeliat ke bawah malah tambah pusiing, tp tambah pede tingginya nambah *ada kemajuan gitu*. sementara pak Yudi cuma berenti di bordes 3, sambil poto-poto kondisi dibawhnya. " ini nanggung, selesaikan atau maluuu...!!!" hahahhaa.. cuma buat semangatin diri aja.. lanjuuut....! finnaly, Im in the peak tower... wooow.. its beautifull landscape.. i can see everything.. waaah lelah dan keringat terbayar sudah.. bisa kontrol progres kerjaan juga dari sini..walau gitu, anginya lumayan kenceng juga, mau gk mau towernya juga bergerak-gerak, bikin puyeng nih kepala...
1 jam gw di atas crane, lumayan bisa tau cara-cara operasional nya.. dan ternyata banyak juga cerita2 mistisnya.. hehhe... udah bosen, langsung tancap kebawah deh.. eeiitsss... pasti nanyain pak Yudi yaa? pak Yudi gak jadi naik, udah pusing duluan, jadi skrng dia udah duluan di bawah... hehehe.. **** ternyata ada banyak pelajaran looh yang bisa gw ambil. pertama sebenarnya mereka yang mampu berdiri di atas (memimpin) adalah mereka-mereka yang punya kemampuan lebih, dan mampu bertahan lebih lama menjalani prosesnya. Perjalanan menuju puncak emang gak pernah semudah membalik telapak kaki *eeh tangan.. banyak rintangan, baik dari diri sendiri atau dari luar,bahkan dari orang-orang di bawah kita sekalipun. Semangad bisa hilang timbul kalo salah melihat persepsi masalah. kalo liat ke bawah seperti banyak orng yg mengkhawatirkan kita, tapi justru itu adalah waktu pembuktian diri. Kalo liat atas, semangadnya menjadi-jadi, tapi inget ada angin kenceng di atas sana... kalo udah di atas, kita mampu melihat berbagai masalah dari berbagai aspek, lebih luas, dan kita berada sebagai kontrol. tapi sekali lagi, angin semakin kenceng, kalo hujan,kita dulu yang terkena, kalo petir kita dulu yang kena. but is it nothing bagi mereka yang berjiwa leader.Mereka-meraka yang mampu memimpin patut di support setulus-tulusnya. Naaah kalo udah di atas, siapin mental buat turun lagi yaa. kalo bisa turunya dengan cara yang baik juga. sama baiknya dengan cara ketika kita memanjat. makanya jangan pernah lupa dengan mereka-mereka yang ad di bawah, skalipun kita turun, mereka akan menunggu kita di bawah dan menjaga kita jika nanti ada apa-apa. dan kita bisa kembali ke awal dengan penerimaan di lingkungan bahkan mungkin lebih di hargai karena pengalaman kita "memnjat". gimana? stujukaaan?

Rabu, 06 Juni 2012

And I'm Lose

Rasanya aku malu untuk mengangkat tangan dan berdoa dalam selesai sholatku. Rasanya ingin menutup muka, menunduk senunduknya hingga aku bersujud kepada-Mu hingga aku lemas tak berdaya. Untuk mengucapkan kata-kata saja aku tak mampu, terdiam, bisu, sampai aku mampu mendengar suara detak nadi ku, degup jantung pun ikut mencemaskanku, aliran darah terasa hingga mengalir ke ubun-ubun, membuat perkusi musik kehidupan yang dekat dengan kehinaan. Beginilah rasa maluku ya Allah. Aku malu memohon doa kepadamu. Aku malu meminta-minta (hanya) pada saat aku terpuruk. Aku tak pernah bersyukur menyadari tentang apa yangg telah kau berikan kepadaku. Pekerjaan, keluarga, sahabat, kebahagian, kesedihan dan semua isi alam-Mu. Aku tak pernah menyukuri tentang bumi mu, air, udara, matahari yang selalu menyinari. Aku tak pernah bersyukur dengan teman-temanku yang kau anugerahkan kecerdasan di setiap sel-sel otaknya. Aku tak pernah menyadari disekelilingku ada banyak orang yang membutuhkan, ada banyak orang mengharapkan dan mereka membutuhkan hidupku, hidupku...bukan kegagahanku dengan karir yang cemerlang. Tuhan, aku malu semalu malunya. Setelah ribuan anugerah yang kau berikan, aku masih (saja) meminta untuk hal yang mungkin itu tidak pas untuk ku. Sekalipun pada saat aku menulis ini sambil meneteskan airmata rasanya tak pantas aku mengadu dihadapan-Mu. Aku selalu mengeluh dengan hal tak sesuai dengan ku, padahal itu baik untuk ku. Sekian lama aku selalu menuruti nasihat dianiawiku, tak pernah aku melaksanakan perintah pencipta dunia ini. Tuhan, aku bersujud di depanmu tak kuasa meminta lagi. Aku bersujud hanyalah memohon ampun atas apa yang telah ku perbuat dan “menyakiti”-Mu. Aku tau kau bukan pendemdam, kau bukan pula pemarah... lebih dari kasih dan sayang kau berikan, sekalipun itu bagi umatmu yang telah “menyakiti”-Mu. Apapun yang terjadi saat ini, adalah karena ku tau Kau memperhatikanku, melihatku, menyayangiku. Ku tahu Kau mempersiapkanku untuk “tingkat” yang lebih baik. Kau menyangaiku dengan cara-Mu. Cara tak aku mengherti tapi aku meyakini kebaikan ini dan harus ku jalani. Tuhan peluklah aku yang membutuhkanmu. *menangis* And I'm Lose