Matahari

1. Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
2. dan bulan apabila mengiringinya,
3. dan siang apabila menampakkannya,
4. dan malam apabila menutupinya
5. dan langit serta pembinaannya,
6. dan bumi serta penghamparannya,
7. dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
8. maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
9. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
(matarhari 1-10)

Minggu, 17 Juli 2011

Are you sure you are comfortable..?

Sering banget gw denger orang-orang bilang “ gw mau keluar dari zona nyaman”. Menurut kalian apa sih yang di maksud zona nyaman or comfort zone? Setuju gak kalo gw bilang:
1. Punya banyak duit
2. Karier Bagus
3. Bisa beli apa aja yang kita mau
4. Hidup tenang aman dan nyaman
5. Gak punya banyak utang
6. And so on..

Nah lhoo.. coba bayangkan *bayangkan dulu* selam ini yang kalian lakukan apakah bukan untuk meraih itu semua? Truuuss kenapa bilang mau kluar dari comfort zone..
Dasar dudul..oon.. *agak kesel sih*

Salah satu temen gw bilang, kalo dia mau kluar dari comfort zone karena mau merasakan sesuatu yang baru, yang beda, sesuatu yang buat dia merasa berusaha lebih gigih dan terlihat terus bekerja keras.

Ouw ouw ouw…
Gw sedikit mengrenyitkan dahi..

Ini ni yang beda.. kalo menurut gw sih comfort zone bukan dibentuk dari lingkungan tapi justru dari diri kita sendiri. Kontradiktif bangetkan kalo selama ini apa yang kita lakukan dan hasilnya telah kita dapet malah kita bilang bukan itu yang kita cari.. alaaaamaaak… Tuhan juga bingung kali mau ngabulin atau gaknya…
Tapi ya itu lah sifatnya manusia lebih banyak alasannya kan dari pada mensyukuri…*gw juga gt siiih hehe..*

Kalo kita sudah berhasil dalam pencapaian, saatny kita membuat pencapaian baru yang lebih besar dan itu lahir dari sebuah pemikiran dengan usaha untuk mewujudkannya tanpa harus meninggalkan apa yang kita dapatkan sekarang. Semakin banyak kemampuan kita untuk ménage berbagai hal artinya semakin membuat kita mampu menghadapi hal hal besar dan rumit , semakin berfikir besar untuk menghadapi masalah dan menemukan solusi, semakin berani untuk memutuskan sesuatu dan tentunya semakin membuat “ tidak nyaman”.

Mungkin bisa gw contohin dari orang orang sekitar gw yang sekarang mereka punya usaha skaligus punya status karyawan di perusahaan gede. Wooow.. buat gw ini yang namanya pool.. Posisinya manager di salah satu pers swata. Mengenai fasilitas jangan di tanya lagi. Rumah dan mobil sudah diberi dari kantornya, gak nanggung nanggung diperumahan elit dan mobil mewah (gak boleh sebut merk ya..). Fasilitas kesehatan sekeluarga di tanggung kantor. Bonus? Hmm.. walau setaun sekali tapi bisa dapet berkali kali lipet. Istri satu (yang ketauan.. hehe) anak 2 masih SD. Coba kalian bayangkan kalo kalian berada di posisi itu.. masih berani bilang mau ninggalin posisi managernya? Mau cari sesuatu yg baru? Sesuatu yang beda? Atau nerima tawaran yg lebih tinggi lagi????? Tet tot.. waktunya habis buat ngebayangin…hehehe,,
Itu baru info tentang statusnya sebagai karyawaN, lalu bagaimana dengan status pengusahanya? Jangan di tanya dong. Punya pom bensin di 3 titik di jawa, punya sawah 12 hektar yang menghasilkan ton-tonan beras, kebun kopi, bisnis jamur, punya waralaba rumah makan “BD”.. baru itu yang gw tau…

Hmm.. pasti kalian kira itu hasil dari warisan ya… eiitss.. jgn salah dulu.. ini dia dapet dari hasil kerja kerasnya (katanya siiih) yuuu positive thinking.. tapi ini memang ada. This is time to thanksfull for god guys..

Nah.. ngertikan kenapa sekarang gw bilang kalo comfort zone itu bukan semata mata dari ligkungan? Tapi justru dari dalam diri kita. Buktinya temen gw bisa menjalankan 2 status skaligus. Lalu kenapa dia gak mau mencari kerjaan yang lebih baik dr satusnya sebagai karyawan? Masalahnya adalah waktu. Sejauh ini dia sudah mampu mengatur waktu antara kerjaan yg jauh telah dia mengerti dan usahanya pribadi.

So what do you think about comfort zone?